26 Mei 2008

KUMPULAN PUISI

Kepergianmu

Air matamu mengiris hatiku halus
kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat
terlihat ketakutan kehilangan akan nafasmu
nafasmu yang mengalir dalam nafasku

Kubelai rambutmu dengan kelembutan angin malam
terasa getaran menyatu diujung jari-jari
tak kuasa menahan gejolak kasih
limpahan nuansa kejora malam yang tak bertepi

Tak akan kutinggalkan hatimu yang manangis pilu
telah terpatri janji pada kedalaman nurani
akan ikut menyatu kegalauan kasih dalam derita
meski kekuatan malam hendak meragas
Kepada Jaranireng: Aku dan Tulisanku
Adakah orang akan bertanya akan aku ketika akutak pernah menulis satu kata?Adakah orang akan mencari namaku ketika akutak pernah meninggalkan kesan?tulisanku adalah diriku, diriku mustahil adalah tulisankujari-jariku bekerja dengan otakkutapi tidak dengan dirikudiriku adalah kumpulan prilaku potensi dosadiriku adalah susunan tulang daging darahyang mungkin telah menyerap barang haramdiriku bukan milikku, lingkunganku telah mengklaimnyaAdakah orang pernah menerima aku berbeda dengan tulisanku?Berjayalah kalimat-kalimat yang kutulissebab mereka mendapat teman dan musuh yang menghormatiingin aku memasukkan diriku ke dalam tulisankuharap aku bisa mendapat sapaan hormat yang samaTulisanku adalah produksi otakku yang bersahajatak dapat bercengkrama dengan prilakuku yangdiproduksi oleh niatku yang subjektiftulisanku memberi tahu tentang aku ke duniasementara aku tak pernah berbuat yang samakepada tulisanku....
Koleksi Photo Jim HenryKubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu saat kau membacakan baris-baris kasih sayang kepada buah hatimu Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di sukmaku hendak menyeruak ke dunia menemani keharuanmu Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu coba kutulis beberapa kata ungkapan kehormatan kepadamu yang kini duduk menyaksikan ilham Allah merasuki tulang-tulang tuamu. Adakah aku akan melihat orang tuaku sebahagia lantunan nyanyian hatimu yang hendak menempuh tahap tertinggi kodrat manusia? aku merenung menggores bayangan butiran air matamu yang terdorong keluar oleh kebahagiaan aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku yang tak sanggup menahan keharuan menuntut jalan keluar, mungkin hendak berteman dengan air matamu.
jika anda ingin melihat yang lebih banyak lagi tentang puisi

Tidak ada komentar: